Minggu, 30 November 2008

The Power Of Kepepet : Dari Ajang Entrepreneurship Event 2008

             Belum lama ini, tepatnya tanggal 26 Nopember 2008 yang lalu, di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM diselenggarakan kegiatan tahunan Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UGM yaitu Entrepreneurship Event yang ke-5. Kegiatan tersebut sengaja digelar pihak Universitas Gadjah Mada untuk memotivasi, mendorong, dan memacu semangat kewirausahaan mahasiswa, fresh graduate dan alumni, dalam bentuk kegiatan pameran dan workshop. Acara ini antara lain didukung oleh SMEDC, KOPMA UGM, dan Esia. Sebagai peserta pameran dan pembicara tentunya adalah mahasiswa yang berprestasi dalam bidang kewirausahaan dan alumni yang dinilai berhasil merintis usaha. Sedangkan pesertanya diutamakan mahasiswa UGM, fresh graduate, dan alumni. Setidaknya sekitar 400 peserta hadir dalam kegiatan tersebut.


         Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya dalam kegiatan tersebut, yaitu :


1.      Antusias peserta nampak cukup tinggi, terutama terlihat dari tingkat kehadiran  dan partisipasi mereka pada saat diskusi (tanya jawab). Hal ini membuktikan mahasiswa telah mulai sadar bahwa berwirausaha adalah ladang penghidupan yang menarik untuk dilirik selain mencari pekerjaan (sebagai PNS atau perusahaan swasta).


2.      Meski fenomena mencari pekerjaan hingga saat ini masih menjadi pilihan utama fresh graduate, dan walaupun pada kenyataannya lowongan pekerjaan sangat terbatas sehingga dalam setiap ajang job carrier atau pendaftaran PNS selalu saja berjubel dan antre ratusan meter, akan tetapi tetap saja tidak mampu membuat para pencari kerja sadar diri dan bersikap realistis.


3.      Para pembicara terutama dari alumni yang saat ini sudah sukses membuka bisnis (Kedai Digital oleh Saptuari S.Si dan Bel Otomatis Sekolah oleh Julian), mereka sudah memulai belajar bisnis sejak masih menjadi mahasiswa. Mereka mengemukakan bahwa untuk membangun bisnis diperlukan perjuangan yang gigih tidak pernah putus asa, anggap saja sudah dalam keadaan terpaksa atau kepepet (the power of Kepepet), berani gagal, tidak malu untuk mengerjakan sesuatu yang berbeda, harus kreatif dan inovatif, bahkan kadang-kadang idenya harus sedikit gila agar tampil beda. Selain itu, dalam berbisnis harus dilandasi PISS, yaitu Positif thinking, Ikhtiar dan ikhlas, Sedekah (Share), serta Sukses dunia akherat.


4.      Ada alumni yang mengemukakan bahwa dirinya menyesal cepat lulus dan tidak belajar berwirausaha ketika masih jadi mahasiswa. Hal ini tentunya bukan berarti bahwa cepat lulus itu tidak baik, tetapi harus dipahami bahwa ketika masih menjadi mahasiswa hendaknya mulai mempersiapkan diri sebaik-baiknya kemana setelah sarjana. Persiapan tersebut dapat dimulai mahasiswa dengan mengikuti ajang lomba kewirausahaan seperti PKM Kewirausahaan, Grant Karya Inovasi, dan lomba kewirausahaan yang tersedia lainnya. Setidaknya, apabila pada akhirnya nanti tidak diterima melamar pekerjaan di perusahaan swasta atau menjadi PNS yang diidam-idamkan, kita masih mempunyai senjata pamungkas sebagai wirausahawan alias menciptakan pekerjaan sendiri. Namun demikian apabila pilihan kita tidak mau belajar berwirausaha sejak mahasiswa dan lebih enjoy urusan akademik saja, maka apabila kebetulan tidak diterima dimana-mana ya tidak perlu menyesali diri, apalagi bunuh diri, ….. he…..he…… amit-amit jabang bayi. Bukankah hidup ini memang pilihan dan setiap pilihan ada konsekuensinya ?.


            Nah ..... realitas di lapangan sampai saat ini (mungkin sampai 10 tahun kedepan) sudah nyata-nyata jelas yaitu masih menunjukkan sangat terbatasnya lapangan kerja yang tersedia dan  lulusan baru angkatan kerja terus berdatangan semakin menumpuk, lalu apakah kita tidak mau “membaca” , belajar dari pengalaman dan sadar diri ? Sampai kapan kondisi seperti ini mampu membuka mata dan menyadarkan kita untuk merubah orientasi ?. Ayo.... sudah saatnya kita berubah. Sudah saatnya kita merubah orientasi dari PENCARI KERJA (job seeker) menjadi PENCIPTA KERJA (job creator). Andai hal ini menjadi komitmen kita bersama, terutama generasi muda angkatan kerja, saya yakin tidak ada kemiskinan dan pengangguran di negeri ini.


SELAMAT DATANG PAHLAWAN BARU - WIRAUSAHAWAN MUDA.

2 komentar:

  1. saya kira bagus...anak muda sekarang harus lebih pintar dari pada orang tua. saya setuju mas

    BalasHapus
  2. yupz.... saya juga setuju mas ... terima kasih kunjungannya...

    BalasHapus